Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Jenis Warna Urine untuk Mengetahui Kondisi Kesehatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

urine-doktersehat
photo credit: Rd.com

DokterSehat.Com – Tubuh kita bisa menunjukkan bagaimana kondisinya tanpa perlu melakukan pemeriksaan secara langsung di laboratorium. Misal dengan hanya melihat warna urine saja kita bisa tahu apakah tubuh sedang sehat atau sedang sakit. Dari urine, Anda juga bisa waspada dengan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.

Selama ini kita menganggap urine itu memiliki warna sama yaitu kekuningan, padahal ada beberapa warna yang membedakannya. Intensitas warna juga memengaruhi kesehatan. Jadi, jangan sepelekan begitu saja warna dari urine yang Anda keluarkan.

Mengenal klasifikasi warna urine

Ada beberapa klasifikasi warna urine yang harus kita kenal. Dengan mengetahui klasifikasi ini Anda bisa dengan mudah menentukan mana saja urine yang menunjukkan tubuh sehat atau tidak.

  1. Transparan

Kalau warna urine yang Anda miliki transparan seperti air yang bening, Anda sedang ada pada kondisi overhidrasi. Kebutuhan air harian sebanyak 1,5-2 liter telah terpenuhi. Bahkan, Anda minum lebih dari itu sehingga urea yang bercampur menjadi lebih encer sehingga tidak terlihat.

Kalau urine Anda pada skala ini berarti sedang tidak ada masalah lada tubuh. Namun, ada baiknya untuk tidak mengonsumsi banyak air lagi atau buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan melon karena bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.

  1. Warna lemon hingga jeruk

Warna lemon adalah kekuningan meski tidak terlalu pekat. Selanjutnya warna jeruk agak oranye meski tidak begitu tua. Dua warna ini merupakan skala hidrasi yang sesuai untuk tubuh. Kalau urine yang Anda hasilkan memiliki warna ini artinya tubuh sedang sehat.

Kalau sudah pada fase ini Anda tidak perlu menambahkan pasokan air lagi. Cukup konsumsi buah yang mengandung air kalau sedang haus. Buah yang direkomendasikan adalah tomat, stroberi, semangka, dan melon.

  1. Oranye tua

Warna oranye tua menandakan kalau tubuh sedang butuh air dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Kalau Anda mendapati urine dengan warna ini ada baiknya segera minum 1-2 gelas air putih dengan segera.

Warna oranye yang tua dan tidak terlalu pekat merupakan tanda dari penurunan jumlah cairan di dalam tubuh. Segera penuhi kebutuhan air dan tidak mengalami dehidrasi yang membuat tubuh menjadi lemas.

  1. Oranye agak kecokelatan

Kalau warna urine Anda sudah ada pada skala ini, ada baiknya segera mengonsumsi air dengan jumlah cukup banyak. Warna kecokelatan merupakan tanda dari dehidrasi. Anda harus bisa menurunkan warnanya hingga menjadi kekuningan.

Selain menambah asupan air putih, hindari aktivitas yang bisa menurunkan jumlah air di dalam tubuh dengan cepat seperti mengonsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan. Pertimbangkan membawa botol air ke mana-mana agar bisa segera minum kalau haus

Beberapa warna urine selain kuning

Selain warna dengan gradasi kuning, oranye, dan cokelat, urine juga bisa memunculkan warna lain. Berikut beberapa warna yang bisa disebabkan oleh obat, makanan, atau kondisi medis tertentu.

  1. Merah muda hingga lebih pekat

Urine dengan warna merah muda hingga agak pekat disebabkan oleh konsumsi beberapa jenis makanan seperti buah bit atau blackberry. Selain itu beberapa jenis obat seperti chlorpromazine (Thorazine) dan thioridazine (Mellaril) juga memicu warna merah.

Kondisi medis yang menyebabkan warna merah pada urine adalah infeksi di prostat, kandung kemih, dan ginjal. Selanjutnya tumor, kanker, dan cedera di dalam juga memicunya.

Kalau Anda mendapatkan urine dengan warna ini segera kunjungi dokter untuk mengalami pemeriksaan. Biasanya keluarnya darah dalam urine sudah merupakan tanda dari gangguan yang sangat kronis. Apalagi kalau sudah disertai dengan nyeri di bawah perut.

  1. Biru atau kehijauan

Warna hijau atau kebiruan pada urine bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis seperti infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Selanjutnya blue diaper syndrome juga membuat urine berubah warna.

Makanan yang menyebabkan warna biru atau kehijauan adalah asparagus atau beberapa jenis pewarna makanan. Untuk obat, jenis amitriptyline, indomethacin (Indocin), cimetidine (Tagamet), dan promethazine (Phenergan) adalah penyebab utamanya.

  1. Ungu

Warna ungu bisa dikeluarkan oleh urine kalau Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman dengan pewarna ungu. Untuk obat belum ada yang menyebabkan warna dengan perubahan ini.

Untuk kondisi medis, infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri P. aeruginosa juga kemungkinan besar menyebabkan hal itu. Terakhir penyakit bernama Hartnup bisa mengubah urine menjadi ungu dengan cepat.

Kapan harus memeriksakan diri?

Perubahan warna memang menjadi tanda perubahan pada tubuh. Namun, kapan harus segera memeriksakan diri ke dokter?

  • Kalau sudah mengeluarkan warna merah cukup pekat. Warna merah merupakan tanda dari perdarahan yang terjadi pada saluran atau organ reproduksi.
  • Rasa nyeri di bagian bawah perut yang rasanya cukup intens dan sangat mengganggu.
  • Saat berkemih terasa panas dan terbakar dengan warna urine agak kehijauan. Kemungkinan besar ini adalah gangguan pada saluran kemih.
  • Setelah kencing, muncul cairan kental dengan aroma tidak sedap. Bisa jadi sedang ada masalah pada sistem pengeluaran dan juga reproduksi.
  • Sering mual dan ingin muntah berkali-kali. Kondisi ini sangat mengganggu karena sering diikuti dengan nyeri perut.
  • Sering mengalami anyang-anyangan dan terasa ngilu di bawah perut. Inkontinensia urine juga bisa terjadi kapan saja.

Inilah beberapa ulasan tentang warna dari urine dan potensi gangguan kesehatan yang bisa dimunculkan. Nah, kira-kira bagaimana kondisi kesehatan Anda jika dilihat dari warna urine? Kalau muncul warna pekat dan selain kuning segera periksakan diri, ya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.