Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Sel Darah Putih Berdasarkan Jenisnya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

eosinofil-doktersehat

DokterSehat.Com – Darah terdiri dari 4 (empat) komponen darah, yakni sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah, dan trombosit. Keempatnya memiliki fungsinya masing-masing, seperti sel darah putih. Lalu, apa fungsi sel darah putih bagi tubuh? Apa akibat tubuh kekurangan sel darah putih?

Apa Itu Sel Darah Putih?

Sel darah putih adalah satu dari 4 komponen darah. Sel darah putih atau leukosit adalah komponen darah yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Sel ini bertugas untuk mendeteksi dan membasmi mikroorganisme asing, seperi virus, bakteri, maupun parasit yang membawa penyakit atau infeksi. Selain itu, sel darah putih juga berperan dalam melindungi tubuh dari segala potensi serangan penyakit.

Leukosit sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis sel dengan fungsinya masing-masing. Ada jenis sel darah putih yang bertugas sebagai ‘prajurit’, artinya melawan langsung mikroorganisme. Kemudian ada juga leukosit yang tugasnya membuat antibodi, hingga yang berfungsi sebagai pemberi sinyal bahwa tubuh telah terserang penyakit.

Fungsi Sel Darah Putih Berdasarkan Jenisnya bagi Tubuh

Sel darah putih (leukosit) dibagi menjadi 5 jenis, yang mana kelimanya memiliki tugas sesuai dengan kemampuan dan tipe mikroorganisme yang dihadapi. Berikut fungsi sel darah putih berdasarkan jenisnya yang perlu Anda ketahui.

1. Neutrofil

Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang memiliki komposisi paling banyak, yakni 50 persen dari total jumlah sel darah putih. Fungsi sel darah putih neutrofil ini adalah untuk merespons bakteri, virus, maupun parasit yang datang menyerang dengan cara menyerangnya balik.

Sebagai gerbang utama, neutrofil juga bertugas untuk mengirimkan informasi kepada sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh lainnya untuk bereaksi terhadap ‘serangan’ agen penyakit tersebut. Saat Anda mengeluarkan nanah, maka disitulah neutrofil ini berada.

Neutrofil memiliki daya tahan sekitar 8 jam setelah diproduksi di sumsum tulang belakang. Dalam sehari, normalnya tubuh akan memproduksi sekitar 100 miliar sel neutrofil.

2. Eosinofil

Sementara itu, eosinofil adalah komponen sel darah putih yang tugasnya lebih kepada melawan infeksi mikroorganisme seperti bakteri dan parasit (cacing). Fungsi sel darah putih eosinofil juga berkaitan dengan respons tubuh atas alergi. Eosinofil hanya berkontribusi sekitar 1 persen dari total jumlah sel darah putih

3. Monosit

Fungsi sel darah putih yang satu ini adalah berpindah-pindah dari satu jaringan ke jaringan lainnya di dalam tubuh untuk membersihkan dan mengangkut sel-sel mati. Monosit memegang 5 persen dari total komponen sel darah putih.

4. Limfosit

Menjaga sistem kekebalan tubuh adalah fungsi sel darah putih limfosit. Limfosit terbagi menjadi 2, yaitu limfosit T dan limfosit B. Limfosit T bertugas untuk membasmi virus dan bakteri, sementara limfosit B bertugas membuat zat antibodi yang akan digunakan untuk melawan agen penyakit.

5. Basofil

Jenis sel darah putih yang terakhir adalah basofil. Fungsi sel darah putih basofil adalah untuk meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen. Basofil hanya mengisi 1 persen dari keseluruhan jumlah sel darah putih.

Kendati demikian, basofil adalah jenis sel darah putih yang menimbulkan asma. Saat tubuh terkena paparan seperti debu, basofil otomatis mengeluarkan zat yang disebut histamine yang lantas menyebabkan bronkokonstrisksi pada saluran pernapasan.

Jumlah Ideal Sel Darah Putih

Setelah mengetahui fungsi sel darah putih menurut jenisnya, tentunya Anda jadi tahu jika sel darah putih perannya sangat penting guna menjaga tubuh dari serangan penyakit. Oleh karena itu, jangan sampai jumlah sel darah putih atau leukosit di dalam tubuh mengalami kekurangan (Leukopenia) atau kelebihan (Leukositosis).

Idealnya, jumlah sel darah putih di dalam tubuh adalah:

  • 13,000 – 38,000/milimeter kubik untuk bayi yang baru lahir
  • 5,000 – 20,000/milimeter kubik untuk balita dan anak-anak
  • 4,500 – 11,000/milimeter kubik untuk orang dewasa
  • 5,800 – 13,200/milimeter kubik untuk wanita yang memasuki trimester tiga kehamilan

Segera periksakan diri ke dokter guna mengecek apakah jumlah sel darah putih di tubuh Anda berada pada angka ideal. Seringkali leukopenia atau leukositosis sulit diprediksi sehingga butuh kesadaran dari Anda untuk mencari tahu dengan cara melakukan periksa darah.

Penyebab Jumlah Sel Darah Putih Tidak Normal

Kasus tidak normalnya jumlah sel darah putihi, baik itu kekurangan (Leukopenia) maupun kelebihan (Leukositosis), adalah satu pertanda bahwa tubuh Anda sedang mengalami masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan sehingga produksi dan fungsi sel darah putih tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Berikut adalah penyebab sel darah putih memiliki jumlah yang abnormal.

1. Penyebab Jumlah Sel Darah Putih Kurang

Sel darah putih yang kurang disebut sebagai Leukopenia. Seseorang dikatakan mengalami leukopenia apabila jumlah leukosit kurang dari 4,000 – 4,500/mikroliter. Sel darah putih yang kurang dari jumlah normal menandakan ada yang tidak beres dengan tubuh, biasanya disebabkan oleh:

  • Infeksi Penyakit (Tuberkulosis, HIV/AIDS)
  • Gangguan Autoimun (Lupus, arthritis)
  • Malanutrisi
  • Kelainan genetik (myelokathexis, sindrom kostmann)
  • Pengobatan kanker (kemoterapi, transplantasi sumsum tulang belakang)
  • Penyakit darah (anemia, sindrom myelodysplastic)
  • Penggunaan obat-obatan (clozapine, penicillin, interferons)

2. Penyebab Jumlah Sel Darah Putih Terlalu Banyak

Tidak hanya sel darah putih kurang, ada juga kondisi di mana jumlah sel darah putih terlalu banyak, disebut sebagai leukositosis. Seseorang didiagnosis menderita leukositosis apabila jumlah sel darah putih di dalam tubuhnya lebih dari 100,000/milimeter kubik.

Penyebab leukositosis antara lain:

  • Cedera fisik
  • Luka pasca operasi
  • Asam urat
  • Infeksi bakteri
  • Arthritis
  • Tuberculosis
  • Leukemia
  • Peradangan akut
  • TBC

Baik leukopenia maupun leukositosis memiliki gejala layaknya penyakit ringan, yakni seprti rasa pusing, mual-mual, demam, kesemutan, badan terasa lemas, hingga hilang konsentrasi. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter guna mencari tahu apakah ini terkait dengan leukopenia dan leukositosis, atau tidak.

Itu dia informasi seputar manfaat leukosit atau sel darah putih yang perlu Anda ketahui. Menerapkan pola hidup dan makan yang sehat juga jadi kunci utama agar produksi leukosit di dalam tubuh Anda senantiasa lancar. Semoga bermanfaat!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.