Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ini yang Terjadi Jika Kita Sering Telat Makan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sakit-perut-sebelah kiri-doktersehat

DokterSehat.Com– Banyak orang yang masih menyepelekan pentingnya makan secara teratur. Karena sibuk dengan berbagai aktivitas atau karena memang sedang malas, kita terbiasa telat makan. Padahal, jika sampai sering melakukannya, maka risiko untuk terkena berbagai masalah kesehatan pun meningkat.

Dampak sering telat makan

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan telat makan tak hanya akan membuat perut lapar atau membuat kita lebih mudah emosi. Dalam banyak kasus, hal ini juga bisa memberikan dampak lain yang tidak bisa disepelekan.

Berikut adalah dampak-dampak tersebut.

  1. Menurunnya kadar glukosa darah

Saat tubuh merasa lapar, maka berbagai organ tubuh, khususnya otak tidak akan mendapatkan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai fungsi. Selain itu, energi di dalam tubuh juga menurun drastis akibat menurunnya kadar glukosa darah. Jika sampai hal ini terjadi, maka tubuh akan terasa lemas dan bahkan bisa saja gemetaran.

  1. Perut koroncongan

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan telat makan akan membuat perut menjadi kosong. Hal ini akan membuat perut menjadi keroncongan. Munculnya sensasi tidak nyaman dan bunyi-bunyian di dalam perut ini disebabkan oleh otak yang mengeluarkan sinyal bagi tubuh untuk segera mengonsumsi makanan yang bisa dijadikan sumber energi.

  1. Peningkatan hormon stres

Selain mengeluarkan sinyal perut yang terasa tidak nyaman atau keroncongan, otak juga akan melepas hormon stres seperti kortisol dan epinefrin dalam jumlah yang lebih banyak jika kita telat makan dan kelaparan. Kita pun akan menjadi lebih mudah gelisah dan emosi akibat adanya peningkatan hormon ini.

  1. Tubuh yang mudah lelah

Pakar kesehatan menyebut penurunan kadar glukosa darah dengan signifikan akibat kebiasaan telat makan akan memberikan dampak buruk bagi fungsi otak dan tubuh. Kita pun akan cenderung lebih mudah lelah, lesu, dan murung. Fungsi otak seperti memori, konsentrasi, fungsi kognitif, dan kesehatan mental akan menurun dengan drastis.

5. Melambatnya sistem metabolisme tubuh

Meskipun kita sedang beristirahat, sistem metabolisme tubuh tetap berjalan. Sayangnya, jika tidak ada asupan makanan yang bisa diolah menjadi sumber energi, maka proses metabolisme akan terpengaruh. Tubuh akan memperlambat sistem metabolisme tubuh agar kalori di dalam tubuh tidak cepat terbakar habis. Hal ini akan membuat tubuh lemas dan kurang energi. Sayangnya, jika hal ini sering terjadi, proses metabolisme tubuh tidak kunjung bisa kembali normal dan ke depannya kita pun akan kesulitan menjaga berat badan.

6. Mengalami sindrom iritasi usus

Kebiasaan makan dengan teratur ternyata bisa berpengaruh besar bagi kesehatan sistem pencernaan. Sebagai contoh, hal ini akan menurunkan risiko terkena sindrom iritasi usus, kondisi yang bisa menyebabkan gejala seperti kram perut, sembelit, diare, kembung, dan nyeri pada lambung. Jika kita terbiasa telat makan, masalah kesehatan ini justru akan lebih mudah muncul.

7. Meningkatkan risiko terkena tukak lambung

Kebiasaan telat makan tidak hanya memicu nyeri perut. Hal ini juga bisa menyebabkan gejala lain seperti peradangan atau tukak pada lambung. Kondisi ini bisa memicu luka atau iritasi pada lambung bagian dalam dengan sensasi nyeri yang sampai menjalar ke ulu hati.

Pakar kesehatan dari American Medical Association menyebut stres yang muncul akibat kebiasaan telat makan atau kurang tidur bisa menyebabkan risiko terkena tukak lambung meningkat dengan signifikan.

Melihat fakta-fakta ini, pastikan untuk selalu makan tepat waktu dan jangan membiasakan diri untuk telat makan demi mencegah datangnya masalah-masalah kesehatan yang telah disebutkan sebelumnya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.