Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selain Gula Darah, Penderita Diabetes Harus Mengendalikan Hal Ini

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

gula-darah-diabetes-doktersehat
Photo Source: Freepik/xb100

DokterSehat.Com– Penderita diabetes harus pandai-pandai menjaga gaya hidup dengan baik demi menjaga kadar gula darahnya tetap normal. Dengan melakukannya, maka risiko terkena komplikasi seperti amputasi, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan lain-lain bisa ditekan. Hanya saja, pakar kesehatan juga menyebut ada hal lain yang harus dijaga penderita diabetes, yakni kadar lemak tubuhnya. Apa alasan dari hal ini?

Alasan penderita diabetes harus menjaga kadar lemak tubuh

Pakar kesehatan menyebut keberadaan lemak di dalam tubuh bisa mempengaruhi risiko terkena sindrom metabolik, salah satu gangguan metabolisme yang bisa dialami oleh penderita diabetes, khususnya yang memiliki berat badan berlebih atau masalah obesitas. Sebagai informasi, pria yang memiliki lingkar perut lebih besar dari 90 cm atau wanita yang memiliki lingkar perut lebih dari 80 cm rentan mengalami masalah kesehatan ini. Hal ini bisa memicu peningkatan jumlah trigliserida, kolesterol jahat, hingga penumpukan lemak di dalam tubuh.

Jika penderita diabetes mengalami masalah perut buncit dan dua gejala metabolik seperti peningkatan kolesterol dan trigliserida, maka mereka sudah bisa dianggap memiliki sindrom metabolik. Mereka pun akan lebih rentan terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular.

Melihat fakta ini, penderita diabetes memang sebaiknya menjaga kadar lemak di dalam tubuhnya agar tidak berlebihan. Caranya adalah dengan membatasi asupan makanan tinggi indeks glikemik, makanan bersantan, makanan berlemak, berkolesterol, dan tinggi trigliserida.

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi penderita diabetes

Demi menjaga kadar gula darah dan lemak tubuh, pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk membatasi beberapa jenis makanan atau minuman.

Berikut adalah beberapa makanan atau minuman yang sebaiknya mereka hindari atau batasi konsumsinya.

  1. Nasi dan pasta

Makanan yang tinggi kandungan karbohidrat layaknya nasi putih, roti putih, dan pasta sebenarnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari oleh penderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh tingginya indeks glikemik makanan-makanan ini. Makanan-makanan dengan bahan dasar tepung juga bisa memicu kenaikan kadar gula darah dengan cepat.

  1. Minuman manis

Selain teh atau kopi manis yang dibuat sendiri atau disediakan di tempat makan, kita sebaiknya juga menghindari minuman bersoda, minuman botolan yang dijual di mini market, dan minuman manis lainnya karena bisa membuat resistensi insulin yang memperparah kondisi diabetes.

  1. Makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh

Makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, makanan cepat saji, kerupuk, dan berbagai camilan sebaiknya juga dihindari oleh penderita diabetes karena bisa menyebabkan kenaikan gula darah dan penumpukan lemak pada tubuh. Selain itu, kandungan lemak jenuh juga bisa memicu peradangan dan memperburuk resistensi insulin.

  1. Sereal instan

Sering dijadikan sarapan karena dianggap lebih sehat, dalam realitanya sereal instan juga tinggi kandungan gula dan cepat meningkatkan kadar gula darah. Mengonsumsinya bisa membuat kondisi diabetes memburuk.

Selalu cek label makanan pada kemasan sereal untuk memastikan bahwa sereal yang kita beli baik untuk kesehatan.

  1. Buah kering

Memperbanyak asupan buah memang bisa memberikan manfaat kesehatan, termasuk bagi penderita diabetes, namun jika kita memilih buah kering layaknya kismis, maka hal ini sama saja dengan mengonsumsi makanan tinggi gula yang akhirnya membuat kondisi diabetes dan risiko terkena komplikasi meningkat.

  1. Jus kemasan

Jus buah memang bisa menyediakan banyak nutrisi sehat, namun jika kita mengonsumsi jus buah kemasan, maka kita justru akan mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi. Jika memang ingin mengonsumsi jus, sebaiknya membuatnya sendiri dan tidak memberikan tambahan gula.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.