BAB Berlendir: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
DokterSehat.Com – Tinja (feses) berlendir? Jangan khawatir karena ini adalah hal yang wajar. Normalnya, tubuh memproduksi sekitar 1 liter lendir setiap hari, dan salah satunya akan terbuang bersama feses. Namun, jika kadar lendir feses berlebihan, Anda wajib waspada karena itu bukan pertanda bagus untuk kesehatan. Lantas, apa penyebab BAB berlendir? Bagaimana cara mengobati BAB berlendir?
Definisi BAB Berlendir
BAB berlendir adalah kondisi ketika feses yang kita keluarkan dikelilingi oleh lendir yang memiliki tesktur lengket. BAB berlendir bukanlah suatu masalah jika kadarnya masih dalam batas kewajaran. Hal ini karena memang lendir memiliki tugas penting bagi tubuh, yakni melindungi sejumlah organ halus dan jaringan seperti usus, mulut, hidung, paru-paru, hingga sinus dari kontaminasi asam lambung, virus, bakteri, dan jamur.
Beda halnya ketika produksi lendir terlalu berlebihan sehingga menyebabkan BAB berlendir. Alih-alih sehat, justru ini menjadi pertanda bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh Anda. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk selalu mengecek kondisi feses saat BAB.
Penyebab BAB Berlendir
BAB berlendir menjadi sinyal yang diberikan oleh tubuh jika ada masalah kesehatan yang tengah menimpa diri Anda. World Journal of Gastroenterology mengkonfirmasi jika lendir berlebih pada feses menandakan saluran pencernaan mengalami peradangan, pun sejumlah faktor lainnya. Berikut ini penyebab BAB berlendir yang perlu Anda ketahui.
1. Abses Anal
Abses anal adalah jenis penyakit yang menyerang area anus. Abses anal disebabkan oleh infeksi pada kelenjar anal sehingga menghasilkan nanah di sekitar anus. Penderita penyakit crohn adalah golongan orang yang sering terkena abses anal ini. Pada pria, abses anal terjadi di perineum yang terletak di antara skrotum dan anus, sedangkan abses anal pada wanita terjadi di area sekitar anus dan vagina.
2. Fistula Anal
Adanya nanah di area anus pada penyakit abses anal dalam kelanjutannya menyebabkan relasi abnormal antara bagian dalam anus dan kulit di dekat anus. Kondisi ini disebut sebagai fistula anal. Sama seperti abses anal, fistula anal juga menyebabkan BAB berlendir banyak.
3. Crohn
Crohn adalah penyakit radang usus dalam tingkatan yang sudah kronis. Peradangan ini menjalar ke seluruh sistem pencernaan, namun lebih banyak terjadi di area usus besar (kolon) dan usus kecil (ileum). Penderita crohn akan dihadapkan oleh sejumlah gejala khas, yakni kram perut dan BAB berlendir.
4. Kolitis Ulseratif
Buang air besar berlendir seperti ingus juga bisa jadi pertanda dari kolitis ulseratif. Penyakit kolitis ulseratif adalah radang selaput lendir yang ada di usus besar (kolon) dan rectum. Akibat kolitis ulseratif ini, dinding usus besar akan berdarah, bernanah, dan produksi lendir jadi berlebih. Lendir yang berlebih tersebut kemudian akan ikut terbuang bersama feses saat dikeluarkan.
5. Cystic Fibrosis
Penyebab BAB berlendir selanjutnya yakni cystic fibrosis. Penyakit cystic fibrotis adalah penyakit kelainan genetik yang menyebabkan tubuh memproduksi lendir dalam jumlah yang melebihi batas normal.
Pada umumnya, cystic fibriosis menyerang area paru-paru. Akan tetapi, ada sejumlah kasus yang menunjukkan kalau cystic fibriosis ini juga bisa terjadi di area saluran pencernaan. Lendir berpotensi menghalangi saluran pankreas. Akibatnya, enzim pencernaaan sulit untuk mencapai usus yang kemudian menyebabkan usus tidak dapat melakukan tugansya untuk menyerap protein dan lemak.
Lalu, terjadilah apa yang disebut sebagai diare. Ketika diare menyerang, maka salah satu gejala yang dialami yakni BAB berlendir dan berbau sangat busuk.
6. Infeksi Bakteri
Shigella, Salmonella, Yersinia, dan Campylobacter adalah contoh jenis bakteri yang kerap menginfeksi saluran pencernaan seperti usus, terutama bakteri Shigella. Saat usus terinfeksi bakteri, atau disebut sebagai disentri, yang terjadi selanjutnya adalah serangan diare. Akibat diare, buang air besar berlendir seperti ingus, di samping sejumlah gejala lainnya seperti kram perut, mual, feses berdarah, dan demam.
7. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome atau IBS adalah penyakit gangguan pencernaan yang berdampak besar terhadap penurunan kinerja usus besar (kolon). IBS menyebabkan kontraksi otot abnormal pada usus besar saat tengah mencerna makanan. Ada kalanya kontraksi terlalu kuat sehingga menyebabkan diare, dan bisa juga kontraksi terlalu lemah hingga mengakibatkan sembelit.
IBS juga mengakibatkan usus besar menghasilkan lendir secara berlebihan, yang nantinya keluar bersama feses.
8. Kanker Usus
Hati-hati karena salah satu gejala kanker usus, terutama usus besar (kolon), adalah kondisi feses yang diselimuti banyak lendir. Selain itu, kanker usus juga ditandai oleh feses yang berdarah, perdarahan rectum, dan penurunan berat badan.
9. Alergi Makanan
BAB berlendir tidak selamanya menunjukkan adanya penyakit serius yang menyerang tubuh. Alergi terhadap jenis makanan tertentu seperti makanan yang mengandung laktosa dan gluten juga ternyata menjadi penyebab buang air besar berlendir seperti ingus.
Saat mengonsumsi makanan-makanan tersebut, sistem pencernaan akan bereaksi dengan memunculkan gejala seperti perut kembung, diare, sembelit, dan ruam pada kulit. Akibatnya, kontraksi usus menjadi tidak wajar sehingga usus besar (kolon) akan memproduksi lebih banyak lendir.
Jadi, jangan buru-buru panik ketika mengetahui BAB Anda berlendir banyak, ya. Segera periksakan diri ke dokter guna mencari tahu penyebab pastinya.
Ciri dan Gejala BAB Berlendir Pertanda Penyakit
Merupakan suatu kewajaran apabila BAB Anda disertai dengan lendir. BAB berlendir menjadi tidak wajar jika kadar lendirnya terlalu banyak, pun dibarengi dengan sejumlah gejala lainnya, seperti:
- Sakit perut
- Terdapat darah dan nanah pada tinja (feses)
- Frekuensi buang air besar (BAB) menjadi bertambah sering
Kunjungi dokter terkait sekiranya Anda mengalami gejala-gejala tersebut guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Diagnosis BAB Berlendir
Guna mencari tahu penyebab pasti mengapa feses Anda memiliki kadar lendir yang berlebihan, dokter akan melakukan serangkaian prosedur medis.
Pertama-tama, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara untuk mengetahui keluhan pasien, riwayat penyakit yang pernah diderita pasien, hingga gaya hidup pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tes darah dan serangkaian pemeriksaan fisik.
Jika prosedur-prosedur tersebut belum cukup untuk memastikan penyebab BAB berlendir, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, yakni:
- Uji sampel feses
- Tes urine
- Endoskopi
- Kolonoskopi
- Tes elektrolit
- CT scan, X-ray, dan MRI
Pengobatan BAB Berlendir
Setelah diketahui penyebab buang air besar berlendir seperti ingus, dokter akan memutuskan metode pengobatan apa yang akan diterapkan guna mengobati BAB berlendir ini. Lazimnya, pasien akan diminta untuk:
- Banyak mengonsumsi makanan kaya serat
- Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik
- Menghindari atau setidaknya mengurangi konsumsi makanan pedas dan asam
- Perbanyak asupan cairan
BAB Berlendir Bisa Berbahaya Bisa Tidak, Tetap Waspada!
BAB berlendir ada kalanya hanya sebagai reaksi alergi terhadap makanan, namun tak jarang ini menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan serius pada tubuh. Perhatikan selalu kondisi feses setiap kali Anda buang air besar. Jika menemukan ketidakwajaran, segera kunjungi dokter sebelum bertambah parah. Semoga bermanfaat!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.