Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makanan Berminyak Bisa Sebabkan Kanker?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kentang-goreng-doktersehat
Photo Source: Flickr/ Alexander Baxevanis

DokterSehat.Com– Siapa sih yang tidak suka dengan makanan berminyak. Meskipun sering dianggap sebagai makanan yang kurang sehat, makanan berminyak biasanya memiliki cita rasa yang sangat nikmat. Sebagai contoh, kita biasanya suka dengan kulit dan lemak dari daging ayam goreng yang tinggi kandungan nikmat. Beberapa jenis olahan lauk khas Indonesia yang kaya minyak juga biasanya memiliki banyak penggemar. Sayangnya, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan berminyak karena bisa berbahaya.

Dampak sering mengonsumsi makanan berminyak

Biasanya, makanan berminyak sering dianggap sebagai penyebab datangnya penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke, namun banyak yang tidak menyangka jika makanan berminyak juga bisa memicu datangnya kanker. Padahal, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute, dihasilkan fakta bahwa pola makan yang tinggi kandungan lemak dan minyak bisa menyebabkan datangnya beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker paru, dan kanker usus besar.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan lemak, khususnya lemak jenuh maksimal 10 persen dari total kalori harian demi mencegah datangnya masalah kesehatan, khususnya kanker.

Beberapa dampak lain yang bisa didapatkan jika terlalu sering mengonsumsi makanan berminyak

Selain bisa memicu datangnya kanker, pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak ternyata juga bisa menyebabkan datangnya masalah kesehatan lainnya. Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.

  1. Gangguan pencernaan

Kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak layaknya gorengan bisa memberikan tekanan yang sangat tinggi bagi saluran pencernaan. Selain membuat proses pencernaan berlangsung dengan sangat lambat, tubuh juga membutuhkan enzim khusus demi memecah lemak. Hal inilah yang membuat pencernaan bekerja dengan sangat keras demi mengolah makanan berlemak sehingga akhirnya menyebabkan datangnya gangguan pencernaan layaknya diare atau sakit perut.

  1. Mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus

Selain membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat dan berat, pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak juga akan merusak keseimbangan bakteri pada usus. Mikrobioma atau bakteri baik di dalam usus memiliki peran besar bagi proses pencernaan makanan dan sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, jika kita mengonsumsi makanan berlemak terlalu sering atau terlalu banyak, jumlah bakteri baik ini bisa menurun dan akhirnya bisa membuat sistem kekebalan tubuh ikut melemah sehingga bisa membuat kita mudah terkena penyakit.

  1. Bisa menyebabkan jerawat

Sebenarnya, makanan berlemak tidak secara langsung menyebabkan datangnya jerawat, namun makanan berlemak jika dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan memang bisa menyebabkan gangguan keseimbangan hormon yang akhirnya bisa berimbas pada datangnya jerawat.

  1. Obesitas

Kandungan lemak yang tinggi di dalam makanan biasanya juga menandakan bahwa makanan ini tinggi kalori. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi minyak di dalam gorengan dengan jumlah sebanyak satu sendok teh saja, maka kita sudah mendapatkan sekitar 45 kalori. Jika kita mengonsumsi gorengan yang kaya lemak ini dalam jumlah banyak, maka asupan kalori kita tentu akan sangat banyak dan akhirnya bisa berimbas pada datangnya masalah obesitas atau kegemukan.

Masalahnya adalah obesitas juga bisa belanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, khususnya datangnya penyakit degeneratif. Karena alasan inilah kita memang sebaiknya menjaga berat badan agar tetap ideal dan menghindari gorengan.

  1. Memicu diabetes dan penyakit jantung

Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard T.H. Chan School of Public Health membuktikan bahwa mengonsumsi gorengan atau makanan tinggi minyak sebanyak empat atau enam kali dalam seminggu sudah mampu meningkatkan risiko diabetes hingga 39 persen dan penyakit jantung hingga 23 persen.

Melihat fakta-fakta ini, kita sebaiknya menurunkan frekuensi mengonsumsi makanan berminyak dan mulai menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang setiap hari agar bisa tetap sehat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.