Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cytotec – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

fungsi-cytotec-doktersehat
Photo source: C-Fam.org

DokterSehat.Com – Cytotec obat apa? Obat cytotec adalah obat yang bisa mengatasi masalah tukak baik tukak lambung maupun tukak duodenum. Tukak lambung dan tukak duodenum yang bisa diobati adalah tukak yang dikarenakan obat-obatan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS).

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat cytotec termasuk informasi tentang bentuk sediaan cytotec, indikasi cytotec, kontraindikasi cytotec, fungsi cytotec, dosis cytotec, dan efek samping cytotec.

  • Nama: Cytotec
  • Kelas Terapi: Antitukak » Analog Prostaglandin
  • Monografi Obat: Misoprostol

Bentuk Sediaan Cytotec

Obat cytotec tersedia dalam bentuk sediaan tablet. Satu tablet cytotec mengandung 200 mcg bahan aktif. Bahan aktif dari obat cytotec adalah misoprostol. Misoprostol adalah sebuah analog prostaglandin sintetik.

Indikasi Cytotec

Obat cytotec baru bisa digunakan jika pasien memiliki indikasinya. Penggunaan obat cytotec baru bisa dilakukan bila pasien mengalami tukak lambung dan tukak duodenum. Akan tetapi tukak yang dimaksud adalah tukak yang dikarenakan penggunaan obat AINS.

Pasien tidak bisa menggunakan obat cytotec jika tukak lambung atau tukak duodenum yang terjadi dikarenakan infeksi bakteri. Penggunaan obat cytotec dilakukan jika pasien adalah pasien lansia dan penyakit yang melemahkan.

Kontraindikasi Cytotec

Obat cytotec tidak boleh digunakan oleh para pasien yang memiliki kontraindikasi. Para pasien yang memiliki kontraindikasi bisa mengalami efek samping negatif jika menggunakan obat cytotec.

Para wanita yang sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan sebaiknya tidak menggunakan obat cytotec. Hal ini dikarenakan obat cytotec bisa meningkatkan tonus uterin yang bisa mengganggu proses kehamilan.

Obat cytotec juga tidak bisa digunakan pada wanita usia subur dan wanita yang sedang menyusui bayi. Wanita usia subur baru bisa mendapatkan obat cytotec atas izin dokter karena beberapa pertimbangan medis.

Jangan pernah memberikan obat cytotec kepada anak-anak apalagi bayi. Hal ini dikarenakan bahan aktif obat cytotec yaitu misoprostol tidak cocok bagi bayi dan anak-anak. Penggunaan pada bayi dan anak bisa menyebabkan efek samping yang buruk.

Peringatan Sebelum Menggunakan Cytotec

Jangan menggunakan obat cytotec apabila Anda memiliki beberapa masalah medis yang memungkinkan terjadinya efek samping yang tidak diinginkan. Beritahukan dokter Anda jika Anda menderita penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, atau masalah usus lainnya.

Apabila Anda memiliki penyakit jantung maka jangan pernah menggunakan obat cytotec sebelum Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pastikan tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik karena jika Anda mengalami dehidrasi maka sebaiknya Anda tidak menggunakan obat cytotec.

Fungsi Cytotec

Fungsi cytotec adalah fungsi bahan aktifnya. Bahan aktif pada obat cytotec ini yaitu misoprostol memiliki sifat antisekresi dan proteksi serta dapat mempercepat proses penyembuhan tukak lambung dan tukak duodenum.

Senyawa ini dapat mencegah terjadinya tukak yang diakibatkan karena AINS. Penggunaannya paling cocok bagi pasien yang sedang dalam kondisi lemah atau berusia tua yaitu suatu kondisi di mana penggunaan AINS tidak mungkin dihentikan.

Jadi, fungsi cytotec adalah mengobati tukak lambung dan tukak duodenum dengan lebih efektif. Selain itu, ditemukan juga bahwa fungsi cytotec tidak hanya mengobati tetapi juga dapat mencegah tukak lambung dan tukak duodenum yang dikarenakan AINS.

Obat cytotec juga memiliki fungsi sebagai terapi pemeliharaan setelah sembuh dari tukak. Akan tetapi, jika terjadi kolik atau diare maka dosis cytotec bisa dikurangi untuk mencegah kolik dan diare.

Fungsi cytotec juga dapat mengurangi asam lambung sehingga mampu membantu melindungi lambung dari kerusakan akibat pemakaian obat AINS. Beberapa obat AINS yang dimaksud seperti ibuprofen, diklofenak, meloxicam, dan lain-lain.

Ada pula fungsi lain dari cytotec yaitu dapat mengobati bisul dan bisa sebagai induksi persalinan. Jika cytotec digunakan bersamaan dengan mifepristone maka bisa sebagai obat penggugut kandungan.

Dosis Cytotec

Manfaat atau fungsi cytotec bisa Anda dapatkan jika menggunakan obat cytotec sesuai dengan dosisnya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mematuhi dosis yang dianjurkan. Ini juga bertujuan untuk mencegah overdosis dan efek samping cytotec.

Dosis cytotec untuk pasien dengan kondisi medis tukak lambung dan tukak duodenum yang dikarenakan obat-obatan AINS adalah 800 mcg sehari. Dosis tersebut merupakan dosis terbagi dalam 2-4 dosis sehari. Anda bisa minum cytotec mulai dari sarapan pagi hingga sebelum tidur malam.

Pemakaian obat cytotec untuk kondisi tersebut (tukak lambung dan tukak duodenum) tidak boleh kurang dari empat minggu. Meskipun begitu, penggunaan obat cytotec akan lebih baik jika dipakai sampai delapan minggu.

Dosis cytotec untuk kondisi profilaksis tukak lambung dan tukak duodenum akibat obat AINS berbeda. Penggunaan obat cytotec untuk kondisi profilaksis ini memiliki dosis sebanyak 200 mcg yang terbagi dalam 2-4 kali sehari bersama obat AINS.

Efek Samping Cytotec

Efek samping cytotec bisa saja terjadi pada beberapa kasus. Pasien bisa mendapatkan efek samping berupa tanda-tanda reaksi alergi jika memiliki hipersensitivitas terhadap misoprostol.

Beberapa tanda alergi tersebut di antaranya mual, muntah, sakit kepala, sesak napas, ruam kulit, dan gatal-gatal. Jika Anda mengalami alergi maka hentikan segera penggunaan obat cytotec dan segeralah mencari bantuan medis terdekat.

Dosis cytotec yang berlebih terkadang bisa menimbulkan efek samping berupa diare. Oleh karena itu, pemberian dosis cytotec harus dikurangi bahkan dihentikan sementara. Ada pula beberapa efek samping lainnya yang bisa terjadi.

Efek samping cytotec lainnya yang mungkin terjadi adalah kembung, mual, muntah, sakit perut, dispepsia, ruam, sakit kepala. pendarahan vagina yang tidak normal seperti perdarahaan intermenstrual, menorhagia, dan perdarahan pascamenopouse).

 

Sumber:

  1. BPOM: Misoprostol. http://pionas.pom.go.id/monografi/misoprostol [diakses pada 7 Februari 2019]
  2. MedlinePlus Gov: Misoprostol. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a689009.html [diakses pada 7 Februari 2019]
  3. Drugs: Cytotec. https://www.drugs.com/mtm/cytotec.html  [diakses pada 7 Februari 2019]


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.