Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Benarkah Sering Minum Obat Bisa Bikin Ginjal Rusak?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

inilah-fungsi-ginjal-doktersehat
Photo sourcE: Thestatesman.com

DokterSehat.Com– Banyak orang yang memilih untuk tidak minum obat saat sakit dan justru mengonsumsi obat herbal atau multivitamin saja demi memulihkan badan. Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa obat-obatan kimia bisa membuat ginjal rusak. Padahal, terkadang ada beberapa jenis penyakit yang sebenarnya harus diobati dengan obat konvensional. Sebenarnya, apakah anggapan ini memang sesuai dengan fakta medis?

Kaitan antara konsumsi obat dengan kesehatan ginjal

Pakar kesehatan menyebut tidak semua obat-obatan yang kita konsumsi bisa mempengaruhi kesehatan ginjal. Bahkan, ada beberapa jenis obat yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh agar ginjal kita tidak terkena komplikasi akibat penyakit tertentu. Sebagai contoh, mereka yang menderita diabetes cenderung lebih rentan terkena komplikasi gagal ginjal jika kadar gula darah terus melonjak tak terkendali. Mereka yang menderita hipertensi juga lebih rentan terkena gagal ginjal jika tekanan darahnya tidak bisa dikontrol.

Hal ini berarti, jika dokter memang merekomendasikan kita untuk minum obat demi menyembuhkan penyakit, sebaiknya kita mematuhi anjuran dokter, bukannya khawatir berlebihan tentang kemungkinan munculnya kerusakan pada ginjal. Biasanya, obat-obatan ini juga sudah didesain sedemikian rupa demi aman untuk dikonsumsi.

Penyebab obat bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal

Pakar kesehatan menyebut obat memang bisa memicu kerusakan ginjal jika dikonsumsi dengan sembarangan, tidak sesuai dengan aturan pakai, atau tidak sesuai dengan resep dokter.

Berikut adalah beberapa kesalahan yang bisa membuat konsumsi obat merusak kesehatan ginjal.

  1. Minum obat tanpa resep

Di Indonesia, membeli obat memang cenderung sangat mudah untuk dilakukan. Kita bahkan bisa dengan santai membeli obat di apotek tanpa resep atau rekomendasi dari dokter. Meskipun terlihat praktis untuk dilakukan, bisa jadi konsumsi obat dengan sembarangan tanpa rekomendasi dokter bisa membuat ginjal mengalami kerusakan.

Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi obat berjenis non-steroidal anti-inflamation drugs (NSAIDs) yang berfungsi untuk mengatasi nyeri dengan sembarangan, bisa memicu peradangan pada organ ginjal yang tentu akan membuat fungsinya akan rusak.

  1. Sembarangan minum antibiotik

Banyak orang yang salah kaprah menganggap antibiotik sebagai obat biasa yang bisa dikonsumsi kapanpun saat kita sakit. Padahal, tujuan dari antibiotik adalah untuk mengatasi bakteri yang bisa memicu infeksi atau peradangan pada tubuh. Jika ternyata yang menyebabkan kita jatuh sakit adalah virus namun kita justru minum antibiotik, bisa jadi tubuh akan mengalami kondisi yang disebut resistensi antibiotik.

Masalah lain yang bisa didapatkan jika kita minum antibiotik dengan sembarangan adalah gangguan ginjal, apalagi jika jenis antibiotik yang dikonsumsi adalah yang berjenis beta-laktam, kuinolon, hingga aminogikosida. Antibiotik-antibiotik ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

  1. Sembarangan mengonsumsi obat herbal

Banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi obat herbal karena berpikir jika obat ini jauh lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan obat konvensional. Sayangnya, banyak obat herbal yang belum lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tentu membuatnya belum bisa dipastikan keamanannya. Bisa jadi mengonsumsi obat herbal dalam jangka panjang justru akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Salah satu dari dampak kesehatan ini adalah berubahnya struktur ginjal dengan signifikan yang tentu akan membuat organ ini rusak. Karena alasan inilah kita sebaiknya selalu meminta saran ke dokter jika memang tertarik untuk minum obat herbal.

Melihat fakta ini, kita memang sebaiknya tidak sembarangan dalam minum obat agar tidak sampai mengalami gangguan kesehatan ginjal.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.