Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gorengan Bisa Sebabkan Kanker Usus?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

gorengan-doktersehat
Photo Source: Twitter.com/infobdg

DokterSehat.Com– Di musim hujan seperti sekarang ini, gorengan biasanya laris-manis karena dianggap sebagai camilan yang cocok untuk dikonsumsi saat suhu udara sedang cukup dingin. Kita bahkan bisa mengonsumsinya dengan frekuensi yang cukup sering. Masalahnya adalah gorengan dianggap sebagai makanan yang tidak sehat oleh pakar kesehatan.

Dampak terlalu sering makan gorengan

Pakar diet bernama Ayla Barmmer menyebut ada banyak sekali dampak dari kebiasaan makan gorengan. Tak hanya menyebabkan kenaikan berat badan, kandungan di dalam gorengan ternyata bisa mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan dan meningkatkan risiko berbagai macam penyakit.

Beriikut adalah beberapa dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika kita terlalu sering mengonsumsinya.

  1. Gangguan pada sistem pencernaan

Gorengan termasuk dalam makanan yang tinggi kandungan karbohidrat dan lemak. Mengonsumsi kedua kandungan ini akan membaut sistem pencernaan bekerja dengan jauh lebih lambat dan lebih keras. Karena alasan inilah kita bisa mengalami gejala seperti perut kembung, mual-mual, dan sakit perut. Bahkan, ada orang yang mengaku mengalami gejala kenaikan asam lambung yang tentu akan membuat dada dan perut terasa sangat tidak nyaman akibat adanya sensasi terbakar.

  1. Menurunkan jumlah bakteri baik

Di dalam saluran pencernaan kita terdapat bakteri baik yang bisa membantu proses penyerapan nutrisi makanan. Sayangnya, kandungan di dalam gorengan bisa membunuh berbagai bakteri baik tersebut. Tubuh pun tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik dan justru mengalami penurunan sistem kekebalan dan penumpukan lemak. Padahal, semakin banyak lemak menumpuk, semakin rentan pula tubuh untuk terkena berbagai macam penyakit.

  1. Risiko diabetes dan penyakit jantung

Hobi mengonsumsi gorengan bisa memberikan efek jangka panjang yakni meningkatnya risiko diabetes dan penyakit jantung. Penumpukan lemak bisa menyebabkan obesitas, kondisi yang terkait dengan risiko diabetes. Selain itu, tingginya kadar kolesterol yang ada di dalam gorengan ternyata juga bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya.

  1. Menyebabkan jerawat

Sering mendengar anggapan bahwa hobi makan gorengan bisa menyebabkan tumbuhnya jerawat? Meskipun masih menjadi perdebatan para ahli, dalam realitanya penumpukan lemak dan kolesterol juga berimbas pada kondisi kulit kita.

Benarkah gorengan bisa menyebabkan tumor?

Pakar kesehatan John Lambris yang berasal dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian yang menunjukkan fakta bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan tinggi lemak seperti minyak kelapa dan es krim ternyata bisa meningkatkan risiko pembentukan tumor dan kanker pada usus.

Menurut penelitian yang hasilnya kemudian dipublikasikan dalam jurnal berjudul Molecular Cancer Research ini, disebutkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak bisa memicu peradangan pada usus yang menjadi awal mula dari tumor atau kanker. Bahkan, risiko ini tidak terkait dengan kondisi kelebihan berat badan.

“Dalam penelitian yang kami lakukan dengan menggunakan tikus percobaan, terbukti bahwa diet tinggi lemak terkait dengan pembentukan tumor pada usus tikus-tikus tersebut,” ungkap Lambris.

Edimara Reis, rekan peneliti Lambris juga mengungkap fakta yang sama. Menurut Reis, tikus percobaan yang mengonsumsi makanan yang diolah dengan minyak jagung atau minyak kelapa cenderung mengalami peningkatan risiko terkena kanker pada ususnya. Sementara itu, tikus yang diberi asupan minyak zaitun sebagai sumber lemak justru tidak mengalami pengembangan kanker meskipun kondisinya sudah terkena kelebihan berat badan atau obesitas.

Melihat fakta ini, ada baiknya memang kita tidak lagi sering mengonsumsi gorengan demi mencegah datangnya berbagai macam penyakit yang berbahaya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.