Bolehkah Penderita Diabetes Makan Kerupuk?
DokterSehat.Com– Hampir semua tempat makan yang ada di Indonesia menyediakan kerupuk. Dalam realitanya, makanan ringan ini memang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya untuk dijadikan pelengkap saat makan nasi, bakmi, bakso, dan makanan-makanan lainnya. Hanya saja, bolehkah penderita diabetes makan kerupuk?
Penderita diabetes tidak boleh makan sembarangan
Penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi makanan dengan sembarangan demi mencegah datangnya komplikasi yang berbahaya. Jika mereka tidak menyeleksi makanan dengan baik, dikhawatirkan setelah makan mereka akan mengalami kenaikan kadar gula darah yang bisa merusak berbagai macam bagian tubuh yang akhirnya berimbas pada komplikasi seperti amputasi, kerusakan organ, hingga kematian.
Kerupuk termasuk makanan yang dihindari penderita diabetes?
Banyak orang yang masih menganggap kerupuk sebagai makanan ringan, camilan yang tidak mengenyangkan sehingga dianggap cukup aman untuk dikonsumsi. Padahal, kerupuk termasuk dalam makanan yang memiliki kandungan kalori yang tinggi. Jika sampai dikonsumsi dengan berlebihan, maka hal ini akan mempengaruhi kadar gula darah di dalam tubuh penderita diabetes sehingga bisa membahayakan kondisinya.
Hal ini berarti, ada baiknya penderita diabetes memang menghindari kerupuk meskipun tidak akan membuat perut kenyang dan asyik untuk dijadikan camilan.
Kandungan di dalam kerupuk
Terdapat banyak sekali alasan mengapa kerupuk bisa berbahaya bagi penderita diabetes. Salah satunya adalah cara pengolahannya yang menggunakan minyak goreng. Keberadaan kalori dan lemak yang berasal dari minyak goreng inilah yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan penderita diabetes.
Bahan pembuat kerupuk juga menjadi penyebab mengapa kandungan kalorinya cukup tinggi. Sebagai contoh, jika kerupuk dibuat dari bahan kentang dan kita mengonsumsinya dalam jumlah banyak, maka kita pun akan mengonsumsi kalori dalam jumlah yang berlebihan sehingga akhirnya bisa memicu peningkatan kadar gula darah.
Makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari penderita diabetes
Selain kerupuk, penderita diabetes juga harus menghindari beberapa jenis makanan dan minuman tertentu yang bisa memicu kenaikan kadar gula darah dengan cepat. Biasanya, makanan-makanan ini tinggi kandungan gula, lemak, dan garam sehingga harus dihindari.
Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari penderita diabetes.
Minuman kemasan
Selain minuman kemasan air putih, minuman kemasan lain seperti teh, susu, atau kopi botolan, jus kemasan, minuman bersoda, dan minuman energi sebaiknya dihindari karena kandungan gulanya biasanya cukup tinggi, namun nama dari gula ini tidak begitu jelas karena memakai nama lain. Sebagai contoh, di dalam minuman bersoda dengan ukuran 350 ml mengandung 38 gram gula, jumlah yang sangat tinggi dan bisa memicu resistensi insulin serta lonjakan kadar gula darah.
Roti putih
Makanan yang terbuat dari karbohidrat sederhana seperti roti putih, pasta, dan nasi putih sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan oleh penderita diabetes karena bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Pakar kesehatan biasanya menyarankan penderita diabetes untuk menggantinya dengan roti gandum atau nasi merah yang memiliki indeks glikemik lebih rendah.
Gorengan
Gorengan dan kentang goreng tinggi akan kandungan lemak jahat yang juga bisa mempengaruhi kadar gula darah, resistensi insulin, dan sindrom metabolik, kondisi yang sangat berbahaya bagi penderita diabetes.
Buah kering
Meskipun terbuat dari buah, dalam realitanya buah kering memiliki kadar gula yang tinggi sehingga bisa membahayakan penderita diabetes. Penderita diabetes juga sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi buah segar karena adanya kandungan gula alami di dalamnya. Berkonsultasilah ke dokter sebelum mengonsumsi buah agar bisa memilih buah yang tepat dan menerapkan porsi yang pas.
Kopi dengan topping
Meskipun kopi bisa memberikan manfaat kesehatan, kopi dengan tambahan topping atau gula bisa memberikan dampak buruk bagi kadar gula darah sehingga sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.